Congklak,
ternyata memiliki banyak nama dan istilah. Di Jawa permainan congklak lebih
banyak diminati oleh anak perempuan. Semisal kota Yogyakarta yang mengenal
permainan congklak dengan sebutan dakon. Permainan tradisional ini sangat
membudaya di dalam masyarakat pada masa lalu, kendati sekarang sudah jarang
ditemukan anak bermain congklak. Sementara ini, permainan congklak sangat
identik dengan permainan tradisional yang berasal dari Jawa.
Padahal, di
Sumatera misalnya, permainan jenis ini juga dikenal luas tetapi dengan nama
berbeda. Wilayah Sumatera tertentu menyebut dengan nama Bajangkaq, atau
Kaloleh. Sebagian Sulawesi mengenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng,
Aggalacang dan Nogarata, Dara-Dara, atau Galatjang. Nusa Tenggara menamai
dengan Matoe, atau di Bali disebut Mechiwa.
Foto: lapaksebelah.com |
Congklak di
beberapa Negara, memiliki nama dan sebutan tersendiri. Wilayah Punjab di India
dinamakan Kutka-Boia. Ada juga yang menyebut Pachgarhwa. Jerman mengenal dengan
Das Bohnenspiel. Meski demikian, masyarakat internasional lebih mengenali
dengan nama Mancala.
Lalu dari
manakah sebenarnya Congklak berasal? Bukti pertama kali adanya permainan
Congklak adalah ditemukannya fosil congklak di Aksumite Stele, Axum, Ethiopia,
yang diperkirakan peninggalan pada abad 6-7 masehi. Permainan tersebut pernah
disebutkan oleh Giyorgis of Segla pada abad ke 14 dalam tulisan berbahasa Ge'ez
sebagai "Mysteries of Heaven and Earth”. Kemudian ia menyebutnya sebagai
"qarqis", yang dalam bahasa setempat sebagai Gebet'a dan Sant'araz
atau Ethiopian Chess.
Penemuan
congklak di Afrika semakin dikuatkan ketika pada tahun 1909 ditemukan sebuah
grafiti di Kurna Temple Mesir yang dilaporkan sebagai "Permainan Papan
lain, selain catur". Meski masing-masing mempunyai nama dan bentuk yang
berbeda, permainan ini memiliki sifat dan filosofi yang sama.
Ternyata, permainan congklak atau dakon,
memiliki nilai historis. Menurut beberapa sumber, permainan congklak selain
melatih dan meningkatkan ketrampilan, ketangkasan, juga meningkatkan kemampuan
“motor planning” (perencanaan gerak), serta meningkatkan konsentrasi. Permainan
ini juga sebenarnya melatih dalam hal Strategi. [Ira-MediaMSI]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar