Minggu, 08 Mei 2016

CONGKLAK: MYSTERIES OF HEAVEN AND EARTH

Congklak, ternyata memiliki banyak nama dan istilah. Di Jawa permainan congklak lebih banyak diminati oleh anak perempuan. Semisal kota Yogyakarta yang mengenal permainan congklak dengan sebutan dakon. Permainan tradisional ini sangat membudaya di dalam masyarakat pada masa lalu, kendati sekarang sudah jarang ditemukan anak bermain congklak. Sementara ini, permainan congklak sangat identik dengan permainan tradisional yang berasal dari Jawa.

Padahal, di Sumatera misalnya, permainan jenis ini juga dikenal luas tetapi dengan nama berbeda. Wilayah Sumatera tertentu menyebut dengan nama Bajangkaq, atau Kaloleh. Sebagian Sulawesi mengenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata, Dara-Dara, atau Galatjang. Nusa Tenggara menamai dengan Matoe, atau di Bali disebut Mechiwa.

Foto: lapaksebelah.com
Indonesia dan Malaysia mengenalnya dengan nama congklak, atau Congkak. Filipina dengan sebutan Agsinnoninka atau Chuncajon. Suriname yang sebagian besar dihuni komunitas Jawa dan Maluku menyebut permainan ini dengan nama Lontu-Holo.

Congklak di beberapa Negara, memiliki nama dan sebutan tersendiri. Wilayah Punjab di India dinamakan Kutka-Boia. Ada juga yang menyebut Pachgarhwa. Jerman mengenal dengan Das Bohnenspiel. Meski demikian, masyarakat internasional lebih mengenali dengan nama Mancala.

Lalu dari manakah sebenarnya Congklak berasal? Bukti pertama kali adanya permainan Congklak adalah ditemukannya fosil congklak di Aksumite Stele, Axum, Ethiopia, yang diperkirakan peninggalan pada abad 6-7 masehi. Permainan tersebut pernah disebutkan oleh Giyorgis of Segla pada abad ke 14 dalam tulisan berbahasa Ge'ez sebagai "Mysteries of Heaven and Earth”. Kemudian ia menyebutnya sebagai "qarqis", yang dalam bahasa setempat sebagai Gebet'a dan Sant'araz atau Ethiopian Chess.

Penemuan congklak di Afrika semakin dikuatkan ketika pada tahun 1909 ditemukan sebuah grafiti di Kurna Temple Mesir yang dilaporkan sebagai "Permainan Papan lain, selain catur". Meski masing-masing mempunyai nama dan bentuk yang berbeda, permainan ini memiliki sifat dan filosofi yang sama.

Ternyata, permainan congklak atau dakon, memiliki nilai historis. Menurut beberapa sumber, permainan congklak selain melatih dan meningkatkan ketrampilan, ketangkasan, juga meningkatkan kemampuan “motor planning” (perencanaan gerak), serta meningkatkan konsentrasi. Permainan ini juga sebenarnya melatih dalam hal Strategi. [Ira-MediaMSI]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar